PENYEDIAAN SARANA PRASARANA KEARSIPAN YANG BERKUALITAS UNTUK MENCEGAH
KERUSAKAN DOKUMEN
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Bahasa
Indonesia Keilmuan
yang
dibina oleh Ibu Yuni Pratiwi
Disusun
Oleh :
Febbi
Ulul Fadila ( 140412600888 )
UNIVERSITAS NEGERI
MALANG
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN
DESEMBER 2014
PENYEDIAAN SARANA PRASARANA KEARSIPAN YANG BERKUALITAS UNTUK MENCEGAH
KERUSAKAN DOKUMEN
Oleh : Febbi Ulul Fadila
1.PENDAHULUAN
Arsip dapat diartikan sebagai suatu
badan yang melakukan segala kegiatan pencatatan penanganan, penyimpanan dan
pemeliharaan surat-surat atau warkat-warkat yang menyangkut soal-soal
pemerintahan maupun non pemerintahan dengan menerapkan kebijaksanaan dan system
tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan. Dalam melakukan kearsipan tentu
rentang terhadap kerusakan pada berkas-berkas, maka perlu adanya sarana
prasarana kearsipan yang berkualitas. Sarana adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana prasarana yang baik adalah
yang telah diuji kualitasnya. Jenis – jenis sarana prasarana kearsipan adalah peralatan/perlengkapan
adalah alat atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan
kantor, sehingga menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan selesei lebih
cepat, lebih tepat dan lebih baik. Mesin-mesin kearsipan adalah alat yang
digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan dalam
pekerjaan kantor yang bekerja secara mekanik, elektrik, dan magnetik. Contoh :
komputer, laptop, LCD, mesin tik manual dan elektrik, mesin fotocopy dll.
Perabot kearsipan adalah benda-benda
kantor yang terbuat dari kayu atau besi untuk membantu pelaksanaan tugas
pekerjaan pengarsipan. Contoh : meja, kursi, rak buku, lemari, papan tulis dll.
Pengelolaan Sarana Prasarana Kantor yaitu dengan banyaknya kebutuhan sarana dan
prasarana, maka pengelolahan yang baik, efisien dan efektif mutlak diperlukan,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengawasan. Tujuan pengelolaan
sarana dan prasarana kearsipan adalah agar semua kegiatan yang berhubungan
dengan perbekalan kearsipan baik yang bersifat administrasi maupun teknis
operasional dapat dijalankan dengan baik dan efisien.
Sarana prasarana arsip adalah peralatan/perlengkapan yang
dipergunakan dalam menata/menyimpan arsip.
Kriteria Pemilihan suatu peralatan yang akan dibeli
1. Sesuai dengan ruang lingkup organisasi
2. Sesuai dengan luas ruangan yang tersedia
3. Sesuai dengan bentuk dan ukuran fisik arsip
4. Dapat menjamin keselamatan fisik arsip
Kriteria Pemilihan suatu peralatan yang akan dibeli
1. Sesuai dengan ruang lingkup organisasi
2. Sesuai dengan luas ruangan yang tersedia
3. Sesuai dengan bentuk dan ukuran fisik arsip
4. Dapat menjamin keselamatan fisik arsip
Alat dan Bahan Kearsipan
·
Ruangan
·
Lemari arsip
·
Rak sortir
·
Kartu indeks
Sarana atau segala sesuatu yang dapat
dipakai dalam penyelenggaraan kearsipan, perlu dimiliki dan dikembangkan oleh
setiap unit kerja/lembaga kearsipan agar penyelenggaraan kearsipan dapat
berlangsung efisien dan efektif. Bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan untuk
melakukan proses pengambilan kebijakan, pengembangan, pembinaan, pengelolaan,
dan pelaksanaan kerja kearsipan harus diupayakan dan diatur sehingga memiliki
standar kualitas dan spesifikasi sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi. Pencipta arsip dan lembaga kearsipan perlu
mengupayakan penyediaan prasarana dan sarana kearsipan sesuai dengan standar
kearsipan untuk pengelolaan arsip, memanfaatkan dan mengembangkannya sesuai
dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
.
Manfaat
sarana prasarana
1. Menyiapkan
data dan informasi dalam rangka menentukan dan menyusun rencana kebutuhan.
2. Memberikan data dan
informasi untuk dijadikan bahan atau pedoman dalam pengarahan.
3. Memberikan data dan
informasi untuk deijadikan bahan atau pedoman.
4. Memberikan data dan informasi dalam
rangka memudahkan pengawasan dan pengendalian pengarsipan
5. Memberikan data dan imformasi dalam
rangka pengontrolan dan pengevaluasian saran prasarana.
.
Tujuan sarana prasarana kearsipan
1.
Pentingnya arsip bagi
perusahaan.
2.
Kendala yang dihadapi
arsiparis dalam aktivitas pengarsipan berkas atau data perusahaan.
3.
Penyediaan sarana prasarana
kearsipan yang berkualitas untuk mencegah kerusakan dokumen.
2.PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya arsip
bagi perusahaan Pentingnya arsip bagi perusahaan, maka harus
diperhatikan kebutuhan pengarsipan. Dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan
pengarsipan yang benar agar arsip dapat terjaga dengan baik. Maka diperlukannya
seorang arsiparis untuk mengarsip di perusahaan agar arsip dapat terjaga dengan
baik. Dan dibutuhkannya sarana prasarana dalam mengola arsip. Bila tidak ada
pengarsipan maka perusahaan akan kesulitan dalam menyimpan data yang penting dan
suatu saat akan dibutuhkan. Sangat perlunya memperhatikan pengarsipan dalam
perusahaan. Arsip bukan hanya
berupa bundelan-bunelan kertas saja, tetapi lebih dari itu. Arsip memiliki arti
dan peranan yang besar dalam organisasi. Sebuah arsip tidaklah terdiri dari
kertas kerja saja (dalam arti sebagai fisik), akan tetapi yang yang lebih
penting adalah bagaimana kertas itu dapat memberikan informasi. Setiap kejadian
atau peristiwa yang terjadi dapat direkam pada arsip.
Setiap pimpinan
organisasi selalu diperhadapkan dengan berbagai masalah yang menuntut
penanganan dan pemecahan yang tepat serta dapat diterapkan. Setiap tugas-tugas
yang dilakukan harus dilaksanakan dengan penuh pertimbangan dan perhitungan
yang akurat. Karna itu sangat diperlukan informasi atau keterangan yang dapat
dijadikan sebagai bahan dalam menentukan keputusan atau kebijakan. Informasi
atau keterangan-keterangan ini dapat ditemukan dari berbagai catatan/naskah
yang berupa arsip yang telah disimpan.
Mengingat pentingnya arsip dalam oprganisasi maka yang
menjadi peranan arsip adalah
1. Arsip sebagai alat
bantu ingatan organisasi
Arsip merupakan pusat
ingatan dari setiap organisasi. Arsip bukan hanya sebagai fisik saja, akan
tetapi juga informasi yang ada di dalam arsip tersebut. Apabilah arsip yang
dimiliki oleh organisasi kurang baik pengelolaannya, maka akibatnya akan
memperngaruhi tingkat reputasi atau perkembangan, sehingga organisasi tersebut
akan mengalami hambatan.karena arsip dapat menampung beraneka bahan informasio
yang berguna maka perlu disususn suatu rencana program pengelolaan arsip
sehingga apabila diperlukan arsip dapat dengan cepat dan tepat disajikan
2. Arsip sebagai
bahan atau alat pembuktian
Setiap transaksi
kegiatan yang dilakukan oleh oranisasi memerlukan pembuktian. Keabsahan suatu
informasi sangat ditentukan oleh bukti-bukti autentik. Dalam hal ini arsip
sebagai rekaman setiap peristiwa yang dapat dijadikan sebagai alat pembuktian.
3. Arsip sebagai
bahan pengambil keputusan
Arsip dapat
memberikan informasi yang diperlukan ap[abilah seseorang akan membuat
keputusan.
4. Arsip sebagai
barometer kegiatan suatu organisasi
Setiap aktifitas yang
dilakukan organisasi selalu direkam dalam warkat. Rekaman peristiwa tersebut
dapat dijadikan sebagai bahan pertanggungjawaban. Pengelolaan warkat dengan
baik akan memudahkan setiap orang dalam melaksanakan kegiatan. Pelayanan akan
berjlan lancar apabilah didukung oleh informasi yang tersedia.arsip dapat
memberikan informasi dalam menunjang aktifitas organisasi, sehingga jika
pencahrian data maupun informasi melalui arsip tidak dapat segerah diperoleh
maka akan menganggu pelaksanaan aktifitas organisasi. Arsip yang tidak tertata
dengan baik dapat mencerminkan kinerja suatu oranisasi
2.2 . Kendala yang dihadapi
arsiparis dalam aktivitas pengarsipan berkas atau data perusahaan.
Masalah
pokok dalam kearsipan
1. Pendapat-pendapat
beberapa ahli:
a. Menurut
Drs. Moekijat
Masalah-masalah yang sering dijumpai dalam
administrasi kearsipan, yaitu :
1) Dipergunakan sistem pengolahan (klasifikasi)
yang salah
2) Organisasi yang kurang baik dan perumusan
tanggung jawab dan kekuasaan yang tidak jelas.
3) Pegawai-pegawai yang tidak terlatih
4) Tidak ada prosedur-prosedur kearsipan
tertentu
5) Tidak ada penentuan waktu yang
direncanankan untuk menyimpan maupun menghapuskan warkat-warkat.
6) Ruang dan perlengkapan tidak sesuai dengan
kegiatan
7) Kurang adanya pengawasan terhadap warkat-warkat
(surat-surat yang dipinjam atau pengembaliannya.
b. Menurut Drs. E.
Martono
Masalah yang sering timbul bertalian dengan warkat,
antara lain :
1) Warkat tak
dapat ditemukan kembali karena hilang.
2) Warkat
ditemukan setelah lama mencari dengan membongkar seluruh tumpukan warkat.
3) Jumlah warkat tiap hari selalu bertambah
4) Tempat penyimpanan warkat terlalu kecil bila
dibandingkan dengan jumlah warkat, sehingga tempatnya kurang.
5) Peralatan penyimpanan tidak memenuhi syarat.
6) Pegawai di bidang penyimpanan kurang terlatih.
c. Menurut
Drs. The Liang Gie
Masalah-masalah pokok
dalam bidang kearsipan yang umumnya dihadapi oleh instansi-instansi bertalian
dengan hal –hal berikut :
1) Tidak dapat ditemukan kembali secara cepat dari
bagian arsip suatu surat yang diperlukan oleh pimpinan instansi atau satuan
organisasi.
2) Peminjaman atau pemakaian suatu surat oleh
pimpinan atau satuan organisasi lainnya jangka waktunya sangat lama, bahkan
kadang-kadang tidak dikembalikan.
3) Bertambahnya surat-surat kebagian arsip tanpa
ada penyusutan sehingga tempat dan peralatannya tidak lagi mencukupi.
4) Tata kerja dan peralatna kearsipan tidak
mengikuti perkembangan iomu kearsipan modern, akibatnya pegawai-pegawai arsip
tidak terampil dan kurangnya bibingan yang teratur.
d. Menurut Drs.
Aw. Widjaya
Masalah pokok dalam
bidang kearsipan antara lain :
1) Tidak dapat menemukan kembali arsip secara
cepat suatu surat yang diperlukan leh atasan atau petugas unit lain dari bagian
arsip.
2) Peminjaman
atau pemakaian suatu surat oleh unit lain dala waktu lama, bahkan kadang-kadang
tidak dikembalikan.
3) Bertambahnya
surat-surat ke dalam abgan arsip tanpa ada penyusutan, sehingga tempat dan
peralatan tidak lagi mencukupi.
4) Tata
kerja dan peralatan tak berkembang (out of date), tak mengikuti perkembangan
zaman (up to date) karena kujrang pengarahan kepada petugas kearsipan.
Dari beberapa pendapat tentang masalah kearsipan
yang dijumpai di instansi pemerintah/swasta dapat disimpulkan bahwa masalah
kearsipan adalah :
a. Tidak dapat atau sulit menemukan kembali arsip
dengan cepat dan tepat saat diperlukan.
b. Membiasakan menumpuk arsip pada sembarangan
tempat, padahal arsip itu harus segera disimpan.
c. Kurang menyadari arti pentingnyasuatu arsip
bagi organisasi.
d. Peminjaman oleh pihak lain tidak melalui
prosedur yang benar atau terlalu lama.
e. Penyusunan arsip secara serampangan.
f. Petugas arsip kurang terampil.
B. Cara
Pemecahan Masalah
Maka
untuk mengatasi masalah-masalah kearsipan tersebut, kita harus tahu bagaimana
cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut agar tidak merugikan perusahaan,
yaitu dengan memerhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pergunakan
system penyimpanan secara tepat
System penyimpanan arsip adalah suatu rangkaian tata
cara yang teratur memuat sesuatu pedoman tertentu untuk menyusun/menyimpan
warkat, sehingga bilamana diperlukan dapat ditemukan kembali secara tepat dan
cepat. Terdapat 5 sistem penyimpanan arsip, yaitu :
a. System abjad (alphabetic system)
b. System masalah (subject system)
c. System
tanggal (chronologi system)
d. System
wilayah (geographic system)
e. System
nomer (numberic system)
2. Perlu
adanya pengaturan prosedur peminjaman, pengawasan / kontrol dan pengandilian
yang ketat.
3. Secara
rutin diadakan perawatan dan pencegahan kerusakan.
a. Ruang
tempat penyimpanan harus tetap kering (tidak lembab atau terlalu lembab). Ruang
harus cukup retang (sinar matahari harus dapat masuk ke ruang penyimpanan).
Ruang penyimpanan harus mempunyai penghawaan (ventilasi) yang memadai. Ruang
penyimpanan harus dijaga dari serangan api, serangga pemakan kertas, dan
percikan air.
b. Penggunaan racun
serangga. Diharapkan setiap enam bulan ruang tempat penyimpanan disemprot DDT
atau yang sejenis. Penyemprotan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
terkena langsung pada kertas arsip. Penyemprotan ditujukan ke lantai, dinding,
dan rongga ruangan. Kapur barus juga dapat digunakan untuk mencegah serangan
serangga dan kutu buku, yang dapat diletakkan disela-sela arsip.
c. Tindakan
preventif (pencegahan) yaitu melarang petugas atau siapapun membawa makanan ke
ruang tempat kearsipan. Larangan merokok diruang arsip bagi petugas kearsipan
atau orang lain. Dipasang tabung pemadam kebakaran.
d. Memperhatikan
kondisi arsip. Menjaga kondisi arsip tetap prima dengan cara membersihan arsip
dengan kemucing maupun denga peralatan modern, mengeringkan arsip yang basah
dengan kipas angin.
4. Fasilitas
kearsipan harus memenuhi syarat
a. Ruangan yang tepat : luas, suhu, kelembaban
dll
b. Alat-alat korespondensi, seperti kertas, mesin
tik, mesin stensil, stempel, karbon dll.
c. Alat-alat penerimaan surat, seperti bak surat,
meja tulis, rak, dsb.
d. Alat penyimpanan surat, seperti filling
cabinet, lemari.
e. Alat-alat lainnya, seperti tuangan, cahaya
dsb.
5. Petugas
kearsipan yang memenuhi syarat
Untuk
dapat mengemban tugas, pegawai yang bekerja pada unit kearsipan bukan hanya
ditunjang oleh factor lemauan terhadap pekerjaannya, melainkan juga harus
dibekali keterampilan khusus mengenai bifang kearsipan. Pegawai yang telah
terlatih baik dan mempunyai ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam satu unit
pengelolaan kearsipan. Di samping itu tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
diberikan harus dijalankan sebaik-baiknya. Namun pada kenyataannya, sebagian
pegawai masih enggan untuk menerima tugas-tugas kearsipan karena mereka
memandang bahwa unit kearsipan pada setiap kantor adalah tempat yang
membosankan. Adanya pandangan yang seperti ini menunjukkan bahwa pegawai
tersebut kurang menyadari akan pentingnya pengelolaan arsip dalam suatu kantor
untuk menunjang efektivitas suatu pekerjaan.
Pemikiran-pemikiran
seperti inilah yang harus dihindari dan sebaiknya ditanamkan rasa cinta
terhadap arsip sehingga manusia sebagai factor penentu dalam pengelolaan
kearsipan yang berdaya guna dan berhasil guna dapat tercapai dengan baik.
Perlu adanya
pembenahan pelaksanaan sistem sebagaimana ketentuan yang berlaku dan sesuai
dengan kondisi organisasi. Selain itu juga perlu dilakukan pembagian tugas yang
jelas untuk melakukan pengelolaan arsip. Pembinaan terhadap sistem pengelolaan
arsip, terutama diarahkan pada :
Cara menata dan
mengelola arsip yang dapat menjamin Keutuhan, keautentikan, dan keterpercayaan
arsip yang tercipta. Keutuhan, diwujudkan dengan orientasi kelengkapan berkas.
Sistem dibangun agar tidak sampai menimbulkan akibat terpisah-pisahnya
informasi dari suatu kesatuan berkas. Otentisitas, diwujudkan dengan pemberian
bukti/tanda otentikasi pada setiap item arsip guna menunjukkan adanya pihak
yang bertanggungjawab atas terciptanya arsip. Keterpercayaan (reliabilitas),
diwujudkan dengan menjaga catatan perjalanan dan landasan hukum agar dapat
ditelusuri bahwa arsip dan/atau berkas tertentu memang dibuat dalam ruang
lingkup tugas dan fungsi organisasi serta pejabat yang bertanggungjawab untuk
itu. Legalitas, diwujudkan dengan mendorong kejelasan orang/pejabat yang
memiliki kewenangan untuk memberikan pengesahan atas arsip hasil
penggandaan/hasil alih media..
2.3
Penyediaan sarana dan prasarana kearsipan Sarana prasarana adalah segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,
proyek). Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya, sarana lebih ditujukan
untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan
prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung,
ruang, dan tanah. Sarana dan prasarana juga mempunyai arti dan
maksud yang sama dengan istilah perbekalan kantor. Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat dibutuhkan setiap organisasi dimanapun dalam penyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan dicapai. Demikian halnya kantor, tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan ketatausahaan atau administrasi, juga sangat memerlukan sarana dan prasarana kantor. Bahkan tidak akan ada pekerjaan kantor yang tidak berkaitan dengan sarana dan prasarana kantor. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai standar kearsipan yang berlaku. Pengoptimalan sarana dan prasarana akan sangat membantu dalam proses pembenahan sistem kearsipan Sarana prasarana kearsipan merupakan unsure penunjang dalam melakukan pengelolaan arsip yang tidak kalah pentingnya dengan unsure SDM. Tanpa adanya sarana dan prasarana kearsipan maka arsip tidak akan dapat tercatat dengan baik, sehingga data dan informasinya akan hilang begitu saja.
maksud yang sama dengan istilah perbekalan kantor. Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat dibutuhkan setiap organisasi dimanapun dalam penyelenggarakan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan dicapai. Demikian halnya kantor, tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan ketatausahaan atau administrasi, juga sangat memerlukan sarana dan prasarana kantor. Bahkan tidak akan ada pekerjaan kantor yang tidak berkaitan dengan sarana dan prasarana kantor. Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana sesuai standar kearsipan yang berlaku. Pengoptimalan sarana dan prasarana akan sangat membantu dalam proses pembenahan sistem kearsipan Sarana prasarana kearsipan merupakan unsure penunjang dalam melakukan pengelolaan arsip yang tidak kalah pentingnya dengan unsure SDM. Tanpa adanya sarana dan prasarana kearsipan maka arsip tidak akan dapat tercatat dengan baik, sehingga data dan informasinya akan hilang begitu saja.
Melalui
pengelolaan arsip yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka
tujuan dari lembaga instansi/organisasi akan dapat tercapai dengan baik.
3. KESIMPULAN
Dalam sebuah pengarsipan sangat pentingnya bagi perusahaan agar
arsip-arsip perusahaan terjaga dengan baik. Dalam mengelola arsip dibutuhkannya
seorang arsiparis yang professional dan juga sarana prasarana yang berkualitas
untuk menunjang pengarsipan dengan baik. Seorang arsiparis perlu adanya
bimbingan dalam mengola arsip agar arsip dapat terjaga, dan juga sarana prasana
yang membantu kegitan arsiparis dalam pengarsipan. Harus adanya pemilihan alat-alat
kearsipan yang bagus dan berkualitas untuk menjaga arsip dengan baik. Demikian pentingnya arsip itu bagi penyelenggaraan
lembaga pemerintahan, public dan bisnis. Arsip juga sebagai bahan
pertanggung jawaban nasional bagi generasi yang akan datang, maka semua
komponen masyarakat harus mulai peduli
dan sadar arsip.
DAFTAR PUSTAKA
Leady.
2012. Peranan Penting dari Kearsipan.
Diakses tanggal 30 November 2014 pukul 17:42. http://bdkambon.kemenag.go.id/berita-190-pentingnya-arsip--dan-sistem--penyimpanannya---bagi-suatu-organisasi.html
Lukmanudin.
2013. Peranan Arsip bagi Organisasi.
Diakses tanggal 30 November 2014 pukul 17:50. http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2011/06/22/peranan-arsip-bagi-organisasi-375248.html
Prasetyo,
A. J. 2012. Masalah Pokok dalam
Kearsipan. Diakses tanggal 30 November 2014 pukul 18:05. http://mas-agusjp.blogspot.com/2013/09/masalah-pokok-dalam-kearsipan-dan.html
penyajiannya bagus ,sistematis dan dapat membantu orang utk belajar memahami ttg kearsipan, bahasanyapun sederhana tapi menarik
BalasHapus